Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 01 Februari 2017

Pengetahuan Lingkungan Proses pembuatan Nata De Coco


PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH NATA DE COCO
Dosen Pembimbing : Ibu Endang Prasetyaningsih,Ir.,MT.




                                                     Disusun oleh :
             Ilmi Keumala Putri (10070215047)
             Hisyam Al Yubi R (10070215059)
             Fajar Haikal Alam (10070215060)
             Ira Prasasti Dewi (10070215072)
             Dikky (10070215074)
             
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2015 M / 1437  H

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat Hidayah dan Ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pengetahuan Lingkungan dengan Judul “ Proses Pengolahan Limbah Nata De Coco”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing kami Ibu Endang Prasetyaningsih,Ir.,MT yang telah mempercayai kelompok 3 untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembacanya.
Semoga dengan paparan yang ada didalam makalah ini dapat menambah pemahaman kita mengenai pembuatan nata de coco, karakterisitik limbah nata de coco, permasalahan yang ditimbulkan dari limbah serta alternatif pengolahan dari limbah itu sendiri. Banyak manfaat apabila kita dapat menginovasiya  menjadi sebuah produksi yang berguna dan bernilai di masyarakat.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar kami meyusun makalah lainnya dengan lebih baik lagi. Dan semoga dengan selesainya makalah  ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi para pembaca.



                                                                        Bandung , 25 November 2015

                                                                                    Penyusun


DAFTAR ISI


Kata Pengantar ..............................................................................................ii
Daftar Isi .......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................2
1.1 Latar Belakang.........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN……………..................................................
.........4
2.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Limbah..........................................................4
2.2 Proses Pembuatan Nata de coco………...................................................9
2.3 Karakteristik  Limbah Nata de coco……..……………...………….…11
2.4 Permasalahan yang Ditimbulkan Dari Limbah Nata de coco….......….13
2.5 Alternatif Pengolahan Limbah...............................................................13
BAB III PENUTUP….................................................................................18
3.1 Kesimpulan............................................................................................18
3.2 Saran…..……...…………………………………………….……….....18
Daftar Pustaka .............................................................................................19





                                  
                                                                                                                                  1  
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Industri nata de coco merupakan salah satu industri pangan yang mengolah air kelapa untuk dijadikan nata baik yang siap dikonsumsi maupun yang dijual kembali dalam bentuk mentah untuk digunakan oleh industri lain. Usaha industri kecil yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku air kelapa menjadi minuman segar nata de coco telah berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini. Akan tetapi,kegiatan produksi dari industri nata de coco banyak menghasilkan limbah yang jika dibuang akan membahayakan bagi lingkungan. Limbah ini bisa mengakibatkan terjadinya pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran lahan pertanian dan sebagainya.
Limbah yang dihasilkan dari industri nata de coco dapat ditangani dengan menerapkan konsep produksi bersih, sehingga mengurangi biaya penanganan limbah, mengurangi kerusakan lingkungan dan dapat mendatangkan keuntungan bagi industri nata de coco.Upaya penerapan produksi bersih ini dapat dilakukan dalam seluruh kegiatan perusahaan.Oleh karena itu, industri nata de coco sebagai salah satu industri kecil minuman ringan yang banyak terdapat di kota Padang perlu melakukan upaya untuk menerapkan konsep produksi bersih yang sebaik-baiknya.Tujuan dari kegiatan penerapan produksi bersih pada industri minuman ringan nata de coco adalah memperkenalkan konsep produksi bersih pada industri kecil minuman ringan nata de coco, memberikan opsi produksi bersih yang mungkin dilaksanakan oleh industri nata de coco,mengurangi limbah yang dihasilkan dari produksi nata de coco dan meningkatkan pendapatan pengusaha industri kecil nata de coco dengan kegiatan pengolahan limbah yang dilakukan.



1.2     Rumusan Masalah
1. Pengertian Limbah dan Jenis-Jenis Limbah ?
2. Bagaimana Proses Pembuatan Nata de coco?
3. Karakterisitik Limbah Nata de coco ?
4. Apa Permasalahan Lingkungan yang Ditimbulkan?
5. Bagaimana Alternatif Pengolahan Limbah?

1.3     Tujuan Penelitian
1.      Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan
2.      Mengetahui Proses Pembuatan Nata de coco
3.      Mengetahui Karakterisitik Limbah Nata de Coco

1.4     Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan pengetahuan tentang proses pengolahan limbah nata de coco dalam skala industri serta faktor masalah lingkungan akibat limbah yang ditimbulkan oleh manusia.
2. Hasil dari kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat menjadi rintisan kegiatan pemanfaatan limbah nata de coco yang berguna.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah dan Jenis-Jenis Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan,tanaman atau sayuran.Limbah adalah suatu buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Karakteristik Limbah :
1.Berdampak jangka panjang (antar generasi)
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berukuran mikro













·         Jenis-Jenis Limbah
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
  Pemanfaatan Limbah Organik
Pemanfaatan limbah organik dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Secara Langsung Tanpa Daur Ulang
Misalnya: sisa sayuran seperti kubis, selada air, sawi dan kangkung untuk pakan ternak. Ban karet bekas untuk tempat sampah, serbuk gergaji kayu untuk media jamur dan sebagainya.
b. Secara Tidak Langsung dengan Proses daur Ulang (Recycle)
Misalnya pembuatan kompos (pengomposan) dan biogas melalui proses fermentasi.



         Pembuatan Kompos (pengomposan)
Pembuatan kompos merupakan usaha pengelohan limbah organic dengan menggunakan prinsip penguraian bahan organic menjadi bahan anorganik oleh mikroorri ganisme melalui proses fermentasi. Kompos yang dihasilkan untuk pupuk pertanian dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Cara pembuatan kompos adalah sampah daun, ranting, sayuran, dll dimasukkan ke dalam bak penampungan yang tertutup rapat. Seminggu sekali tumpukan sampah dibolak balik agar pengomposan berlangsung merata. Sampah harus dalam keadaan lembab tapi tak berair. Mikroorganisme yang berperan adalah organisme pengurai seperti bakteri dan jamur. Sedang cacing tanah sebagai detrivitor mempercepat proses pengomposan. Keuntungan dari pengomposan adalah kompos yang dihasilkan merupakan pupuk organic yang bersifat ramah lingkungan, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,bahan tersedia melimpah, tidak memerlukan peralatan mahal sehingga masyarakat dapat membuatnya sendiri, dan unsur hara yang terdapat dalam kompos lebih tahan lama dibandingkan dengan pupuk anorganik (buatan)
         Pembuatan Biogas (CH4=Metana)
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi atau pembusukan yang berlangsung secara anaerobic dari sampah organic yang mengandung selulosa dengan bakteri pengurai yang hidup dalam lambung hewan Ruminansia (pemamah biak). Biogas dapat digunakan untuk memasak, penerangan, lemari es, dan lain lain. Caranya: sampah tumbuhan, kotoran hewan dan sebagainya dimasukkan kedalam wadah kedap udara (digester) dan dicampur dengan air sehingga tercipta keadaan anaerob (keadaan tanpa gas oksigen dari udara). Campuran kotoran tersebut dengan air mengalami proses pembusukan dua tahap yaitu proses aerobic dan anaerobic. Pada proses aerobic, bakteri aerob mengubah bahan organic dengan memanfaatkan gas oksigen dari udara dan menghasilkan banyak karbondioksida. Setelah gass oksigen bebas habis, maka proses anaerobic mulai belangsung dan bakteri anaerob mulai berperan menghasilkan biogas (gas metana). Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan gas bio kurang lebih empat minggu. Keuntungan biogas antara lain mengurangi jumlah limbah, menghemat energy, sebagai energy alternative yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk, dan nyala api biogass lebih terang atau bersih.
         Pembuatan nata de coco
Nata de coco dibuat dari limbah air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahan tak hidup seperti bahan kimia, kaleng, aluminium, kaca, plastic dan logam. Limbah anorganik yang berasal dari bahan sintetis seperti plastic sangat sukar untuk diuraikan oleh decomposer.
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
  Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
  Pemanfaatan Limbah Anorganik
Pemanfaatan limbah anorganik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu didaur ulang (secara tidak langsung) dan tanpa daur ulang (secara langsung).
   Dengan daur ulang
Misalnya: kaleng aluminium, kaleng besi, pecahan botol, toples kaca, botol plastic, ember plastic yang didaur ulang menjadi barang baru.



   Tanpa daur ulang
Dengan cara dipakai ulang misalnya: botol plastic minuman kemasan, botol kaca, dan sebagainya.
3.Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.










2.2  Proses Pembuatan Nata de coco
Bahan yang diperlukan:

a. Air Kelapa Murni 5 Liter
b. Gula Putih 250 gr
c. Urea/ZA
d. Asam cuka/ Asam Asetat
e. Asam Nitrat
f. Bibit nata de coco





Cara Membuat :

·        Air kelapa mentah di saring yang berada dalam bak biru, dan dimasukkan ke dalam baskom
·        dipindahkan ke dalam panci stenless ukuran 5 liter di masak sampai mendidih 100 derajat celcius
·        Setelah mendidih masukkan gula putih 250 gr, za 0,5 gr, cuka  50 cc.
·        Campuran air kelapa yang sudah mendidih dimasukan ke dalam baki plastik  yang bersih atau steril.
·        Tutuplah baki-baki tersebut dengan kertas koran steril  yang sudah dijemur dengan panas matahari.
·        Baki-baki ditutup rapat dan disusun di atas rak baki secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit nata de coco.
·        Pembibitan dilakukan pada pagi hari dan hasil pembibitan ditutup kembali
·        Baki hasil pembibitan tidak boleh terganggu atau tergoyang
·        Biarkan baki pembibitan itu  selama satu minggu dan jangan terganggu  atau tergoyang oleh apapun.
·        Buka hasil pembibitan setelah berumur satu minggu.
·        Masukkan Nata de coco dalam gelas.





*      SKEMA PROSES PEMBUATAN NATA DE COCO










Cara Panen:

·         Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika
ada),lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan air  bersih selama 1 hari.
·        Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagi selama 1 hari.
·        Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuran sesuai selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang.
·        Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi dan ditambahkan dengan satu sendok makan asam sitrat.
 











     HASIL PANEN NATA DE COCO GAGAL                HASIL PANEN NATA DE COCO BAIK

     Cara Mengolah:

·        Bila diolah sebagai campuran es buah, nata de coco ditambah dengan gula  dan sirup.
·        Bila tak sempat mengolahnya, maka disimpan saja  dalam lemari es.


2.3 Karakteristik Limbah Nata de coco

*      Karakterisitik Limbah Cair Nata de coco

Limbah cair dari nata mengandung bahan organik dan nutrien tinggi yang terdiri dari air 90,72 %, protein 1,8%, lemak 1,2%, serat kasar 7,36%, dan abu 0,32 %. Limbah cair dari nata yang paling berbahaya apabila dibuang secara langsung ke lingkungan adalah whey yang merupakan hasil samping proses penggumpalan dan kandungan bahan organiknya sangat tinggi .Dengan melihat komposisi limbah tersebut, maka sistem anaerobik sangat tepat untuk mengolah limbah cair nata. Pengolahan langsung dengan aerobik menghadapi banyak kendala seperti timbulnya busa dan banyaknya bahan organik yang tidak terdegradasi.
                     
             Produk samping dari pengolahan limbah yang kaya bahan organik secara anaerobik adalah munculnya biogas akibat aktivitas mikrobia dalam reaktor pengolah limbah. Biogas adalah gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteribakteri anaerob. Kandungan biogas didominasi oleh CH4 (gas metana) yang berpotensi besar sebagai sumber energi untuk memasak, pemanasan atau dikonversi menjadi listrik.

Pengolahan limbah secara anaerobik dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai pengolah limbah dan sekaligus penghasil sumber energi berupa biogas sehingga diperlukan sosialisasi lebih lanjut tentang potensi tersebut dengan menggunakan reaktor yang efisien dan efektif serta mudah digunakan
.


*      Karakteristik Limbah Padat Nata de coco 


KOMPONEN
% BOBOT BASAH
Kadar Air
97±1
Kadar Abu
0.14±0.05
Kadar Protein
0.040±0.014
Kadar Serat Kasar
1.4±0.1
Kadar Karbohidrat dan Lemak (by different)
2.7±0.9

Analisis kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan air di dalam nata de coco sebagai basis perbandingan antara total padatan dan air. Baik hasil pengujian dan penelitian terlebih dahulu oleh Mayasti (2009) menunjukkan bahwa nata de coco memiliki kandungan air yang sangat tinggi dibandingkan dengan padatannya. Kadar air bahan yang digunakan lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian Mayasti (2009), sedangkan kadar serat pada bahan lebih rendah, hal tersebut memperlihatkan perbedaan dari segi bahan yang digunakan, bahwa bahan
yang digunakan kandungannya tidak sebaik nata de coco segar namun masih memiliki potensi serat yang cukup sebagai pemanfaatan substrat gula.Kadar protein adalah banyaknya protein yang terdapat dalam nata. Kadar protein ini menjadi basis penentuan kadar nitrogen. Sedangkan kadar karbon dapat diketahui dari hasil pengurangan antara kadar air, kadar abu, dan kadar nitrogen. Setelah diketahui kadar nitrogen dan kadar karbon maka dapat diketahui rasio C/N yang digunakan sebagai basis dalam penentuan jumlah nutrisi yang akan ditambahkan untuk memenuhi kriteria rasio C/N produksi bioetanol.Karbohidrat terdiri dari kandungan pati, gula, dan selulosa. Berdasarkan hasil penelitian dari Mayasti (2009) bahwa nata de coco tidak memiliki kandungan lemak. Dengan demikian hasil perhitungan by different untuk karbohidrat dapat diindikasikan sebagai kandungan gula dan selulosa.




2.4 Permasalahan yang Ditimbulkan Limbah Nata de coco

 Pada proses produksi nata de coco,disamping menghasilkan produk utama juga menghasilkan berbagai jenis limbah seperti limbah cair,limbah padat,limbah gas serta kebisingan. Limbah cair berasal dari air sisa perendaman nata de coco dan pencucian alat produksi nata de coco. Limbah cair nata de coco bersifat asam, memiliki bau yang menyengat,memiliki warna putih susu yang pekat, mengandung zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta lingkungan hidup.Sedangkan limbah padat nata de coco berasal dari sisa nata de coco yang tidak terpakai,sistem produksi yang menghasilkan limbah mengandung bahan-bahan dapat menimbulkan efek kerusakan pada lingkungan. Contohnya,limbah berupa cairan kental itu dibuang di pekarangan warga. Akibatnya, pohon pisang ditanam menjadi mati.

2.5  Alternatif Pengolahan Limbah

·         Pengolahan Limbah Cair

Air limbah atau air buangan merupakan sisa air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung  bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta lingkungan hidup. Pengelolaan limbah bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, yang dilakukan dengan mengurangi jumlah dan kekuatan air limbah sebelum dibuang ke perairan.









Metode Pengelolaan Limbah Cair Memerlukan Beberapa Tahapan :
  
1. Tahap Primer Proses pengolahan primer antara lain meliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi BOD serta memperoreh padatan kembali.

2. Tahap Sekunder Perlakuan limbah cair pada tahap kedua ini dilakukan dengan bantuan mikroorganisme atau tanpa adanya oksigen untuk mereduksi kandungan bahan organik dalam limbah cair.

3.  Tahap Tersier Tahap ini merupakan metode fisikokimia atau biologis dengan menggunakan suatu bioreaktor, pengendapan, filtrasi atau khlorinasi. Metode ini hampir sama dengan metode pemurnian air minum. Tujuan utama tahap ini adalah untuk mereduksi polutan anorganik, seperti fosfat, nitrit dan nitrat dari efluen tahap akhir. Tahap ini biasanya juga dilakukan dengan menggunakan radiasi ultraviolet dan ozone.

   Jenis Pengolahan Limbah Cair

   Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara kimia, fisika, dan biologi, atau  gabungan dari ketiga sistem tersebut. Berdasarkan tingkat pengolahan, sistem pengolahan limbah diklasifikasikan menjadi: pengolahan pendahuluan, pengolahan primer, pengolahan sekunder, dan pengolahan tersier sebagai berikut:

·         Pengolahan Pendahuluan  (Pre Treatment)
  
             Pengolahan pendahuluan bertujuan untuk memisahkan material padat (seperti : plastik, sisa-sisa buangan padat/sampah) mengendapkan dan menangkap kerikil, pasir (dengan diameter tertentu) serta memisahkan material pengganggu terapung lainnya.  





·         Pengolahan Pertama (Primary Treatment)

          Limbah cair setelah mengalami proses pengendapan, dimana partikel-partikel zat padat tersuspensi yang terkandung dalam limbah cair dengan bantuan gaya gravitasi mengendap di dasar kolam. Pada proses ini diharapkan zat padat tersuspensi dapat mengalami proses pengendapan yang sempurna. (Azamia, 2014). Sehingga diperlukan bahan kimia yang direaksikan agar terjadi pengikatan senyawa pencemar baik dalam gumpalan (koagulasi) atau pengapungan. Perlakuan primer berdasarkan pada unit proses penyaringan, sedimentasi, atau pengendapan. Pengolahan primer bertujuan untuk menghilangkan zat yang tercampur melalui pengendapan atau pengapungan. Sedangkan penambahan bahan kimia digunakan agar senyawa-senyawa  pencemar dalam limbah terikat melalui reaksi kimia dan akan menghilangkan atau mengurangi bahan kimia pencemar dalam air limbah

·         Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)

            Metode pengolahan sekunder mencakup proses biologi utnuk mengurangi bahan-bahan organik melalui mikroorganisme yang ada didalamnya, yaitu melakukan kontak perlakuan limbah cair dengan mikroba agar terjadi biodegradasi senyawa organik dalam limbah cair menjadi produk tanpa pencemar, seperti air, karbon dioksida, dan lumpur .

·         . Pengolahan Tersier (Tertiery Treatment)

              Metode ini digunakan pada pengolahan limbah dengan konsentrasi bahan pencemar tinggi atau jenis parameter bervariasi dengan volume yang relative besar serta masih terdapat bahan berbahaya yang terkandung dalam limbah dari pengolahan primer dan sekunder. Salah satu cara yang sering digunakan adalah penambahan karbon aktif, yang biasanya digunakan sebagai penyerap untuk mengurangi kekeruhan dari suatu cairan karena memiliki luas permukaan yang cukup besar pada setiap unitnya. Selain itu mempunyai rongga-rongga sehingga akan menyaring partikel-partikel kecil yang masih terdapat di dalam limbah cair. Penggunaan karbon diperuntukkan mengurangi kadar dari senyawa organik terlarut dalam limbah cair


·         Pengolahan Limbah Padat

Industri kecil nata de coco yang umumnya terdapat di daerah pemukinam menghasilkan limbah yang belum dikelola dengan baik, sehingga menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui penanganan limbah padat nata de coco oleh industri kecil nata de coco, untuk memanfaatkan limbah padat nata de coco sebagai penghasil gas bio dan pupuk organik cair, untuk mengetahui banyaknya gas bio yang diperoleh dari proses pencernaan anaerobik dari limbah padat nata de coco, untuk mempelajari pengaruh proses pencernaan anerobik dari limbah padat nata de coco terhadap kandungan unsur-unsur hara dan bakteri coiform dalam limbah hasil pencernaan anaerobik, mengetahui banyaknya pemberian pupuk organik cair hasil pencernaan anaerobik yang dapat meningkatkan produksi tanaman selada, melakukan analisis finansial dari pemanfaatan limbah gas bio sebagai pupuk organik cair, dan analsis kelayakan investasi pada pembuatan gas bio dan budidaya tanaman selada organik.
·                  Pengolahan air limbah secara biologi aerobik lebih ekonomis dibanding dengan proses pengolahan secara kimia untuk industri nata de coco. Pengolahan air limbah industri nata de coco melalui berbagai tahapan operasional yaitu :

Ø Bak Kontrol (Penampung Air Limbah) Air limbah yang berasal dari perendaman nata de coco dan pencucian peralatan dialirkan melalui saluran air limbah menuju ke bak penampung air limbah. Bak ini bertujuan untuk menampung sementara air limbah, homogenasi air limbah. Air limbah dari bak penampung dipompa menuju Bak Screen.

Ø Bak Screen merupakan suatu bak yang  berfungsi untuk pemisahan padatan yang terdapat  dalam air limbah. Air limbah setelah mengalami proses pemisahan padatan selanjutnya dipompa menuju bak equalisasi.
Ø Bak Equalisasi Bak equalisasi merupakan proses awal pengolahan air limbah, pada bak ini dapat diisi mikroorganisme maupun tidak. Fungsi bak equalisasi adalah mengendalikan pH air limbah, mengurangi fluktuasi debit air, sehingga bahan homogen secara merata atau teratur diatur pengalirannya menuju proses selanjutnya.
Ø Bak Kontak Bak kontak ini merupakan proses utama pengolahan air limbah industri nata de coco, pada bak ini diisi mikroorganisme dan injeksi udara. Pada bak kontak diinjeksikan udara yang akan mengakibatkan terjadinya penguraian bahan pencemar menjadi bahan yang lebih sederhana dan tidak berbahaya. Gas yang dihasilkan biasanya terbuang langsung ke lingkungan. Pada bak ini terjadi penurunan konsentrasi COD dan BOD kurang lebih 90-95%. Air limbah pada bak ini selanjutnya dialirkan menuju bak pemisah mikroorganisme (pengendapan/clarifier).
Ø Bak Pemisah Mikroorganisme (Pengendapan/Clarifier). Bak pemisahan mikroorganisme ini,  akan mengendap dan dikeluarkan dari dasar bak serta dialirkan menuju bak penampung (pemekat) mikroorganisme yang selanjutnya akan dipompa (dialirkan) menuju bak stabilisasi. Sedangkan air bersihnya akan keluar dari bagian atas bak, yang kemudian dialirkan menuju bak karbon aktif selanjutnya air hasil pengolahan ini dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan tanaman atau dibuang langsung ke sungai.
Ø Bak Penampung (Pemekat) Mikroorganisme Bak penampung (pemekat) mikroorganisme ini merupakan tempat penampung mikrooragnisme yang berasal dari bak pemisah mikroorganisme (clarifier). Pada bak ini terjadi peningkatan konsentrasi mikroorganisme, mikroorganisme pada bak ini sebagian besar hampir 90 % selanjutnya dialirkan kembali menuju ke bak stabilisasi dan sisanya dapat dipergunakan untuk memelihara ikan sebagai sumber makanan.
Ø Bak Stabilisasi Mikroorganisme dalam bak stabilisasi ini, distabilkan dengan cara menginjeksikan udara kedalam bak stabilisasi, mikroorganisme yang  telah mengalami proses stabilisasi selanjutnya dialirkan kembali ke bak kontak untuk proses utama pengolahan air limbah. Proses ini berlangsung secara kontinyu 24 jam serta langsung mengalami proses filtrasi.


BAB III
PENUTUP

·         Kesimpulan
Berdasarkan hasil paparan makalah ,dapat disimpulkan bahwa :
Konsep produksi bersih sangat perlu untuk diperkenalkan kepada industri nata de coco untuk mengatasi masalah limbah. Limbah industri nata de coco yang ditemukan di Kota Padang berupa kotoran hasil penyaringan air kelapa, limbah cair, lapisan kulit nata de coco, nata yang tidak terpakai (hasil panen yang gagal), sisa potongan nata de coco dan sisa plastik pengemasan.Opsi produksi bersih yang dapat dilakukan untuk penanganan limbah tersebut,yaitu pembuatan pupuk, pembuatan jelly drink dan pembuatan bak penyaringan limbah cair.  Pelaksanaan opsi produksi bersih ini selain dapat mengatasi masalah limbah juga diharapkan dapat meningkatan pendapatan industri karena adanya produk lain yang dapat dihasilkan.Selain itu kita juga dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan nata de coco dimana didalam proses pembuatan terdapat hasil panen yang gagal dan hasil panen yang baik dan dapat mengidentifikasi karakterisitik limbah nata de coco dimana didalam karakterisitik limbah tersebut terdapat limbah cair dan limbah padat serta kita dapat memahami dan mengetahui alternatif pengolahan limbah.

·         Saran
1.      Bagi Peneliti, penelitian ini dapat di gunakan sebagai kajian awal untuk melakukan penelitian selanjutnya.
2.      Bagi Tenaga Penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang apa itu Limbah dan Jenis-jenis limbah, karakterisitik limbah nata de coco,permasalahan yang ditimbulkan dari limbah nata de coco,serta bagaimana alternatif pengolahan dari limbah nata de coco.
3.      Bagi Masyarakat, penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membuat nata de coco.
DAFTAR PUSTAKA


·         Anonim.  2007. Perbanyakan Bakteri Nata de Coco. http://mencholeo.files.wordpress.com/2008/01/11381132550_nata_coco.jpg
·         http://ichanlebong.blogspot.com/2013/05/makalah-nata-de-coco.html
·         http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia_pangan/daya-tarik-nata-de-coco-produk-kaya-serat/


1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical

    BalasHapus