Manajemen Strategi dan Perancangan
Organisasi PT Kereta Api Indonesia
Diajukan
untuk memenuhi tugas Manajemen Strategi dan Perancangan Organisasi
Universitas
Islam Bandung
Disusun
oleh :
Dikky 10070215074
Muhammad Fauzy 10070215058
Anwar Huda 10070215062
Fadhel Muhammad
10070215065
PROGRAM
STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
ISLAM BANDUNG
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Alhamdulillahirabbil’alamin
kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT , shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW. Karena sampai saat ini kami masih
diberikan kesehatan dan kenikmatan yang tiada habisnya sehingga kami bisa menyelesaikan
Tugas makalah yang berjudul “Manajemen
Strategi dan Perancangan Organisasi di PT.Kereta Api Indonesia”
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini
belumlah mencapai pada makalah yang berkualitas sempurna. oleh karena itu ,
saran dan kritik yang membangun dari teman-teman dan dosen sangatlah diharapkan
untuk menyempurnakan makalah ini untuk kedepannya.
Bandung,
12 November
2016
Penuli
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Kereta Api
(Persero) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa
transportasi yaitu Kereta api yang dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas
pelayanan karena kepuasan pelanggan adalah tuntutan mutlak konsumen yang tidak
dapat ditawar-tawar. Banyak hal yang harus dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia yang ditandai dengan perubahan besar yang
ditandai oleh revolusi teknologi informasi, dengan adanya kemudahan komunikasi,
informasi, dan pelaksanaan yang baik yang menjadi landasan penyusunan perencanaan
dan strategi-strategi yang lebih baik dalam meningkatkan pelayanan dan
kenyamanan bagi konsumen.
PT. Kereta
Api (Persero) tidak terlepas dari sistem yang diterapkan oleh perusahaan pada
umumnya yaitu menyiapkan orientasi perusahaan menghadapi pasar. Menarik
pelanggan untuk memilih jasa Kereta Api adalah menjadi tugas utama perusahaan
untuk dapat menjalankan sistem transportasi ini sebagaimana semestinya, salah
satunya membuat konsep manajemen pemasaran dalam mencapai target-target
penjualan dan pelayanan yang disusun dengan strategi-strategi yang handal.
Manajemen pemasaran ada bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak dalam
pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh
tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan
upaya yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan pertukaran yang
dikehendaki dengan pasar (target), orientasi perusahaan terhadap pasar haruslah
jelas, tersusun, efektif dan bertanggung jawab.
Salah
satunya adalah penjualan (selling) yang menjadi acuan penting dalam
perusahaan meningkatkan dan mengukur kualitas perusahaan apakah naik atau
turun, statis atau dinamis, termasuk dibidang jasa seperti transportasi salah
satunya Kereta api. Perusahaan harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif terhadap pelanggan agar produk/jasa yang ditawarkan sesuai harapan
dan mempunyai nilai manfaat bagi penggunanya agar perusahaan bisa mengukur
jalan atau tidaknya perusahaan.
1.2 Perumusasn Masalah
a) Bagaimana
Visi dan Misi di PT. Kereta Api Indonesia?
b) Bagaimana
Bagaimana Program Kerja-Renstra dan Renop-yang ada di PT. Kereta Api Indonesia?
c) Bagaimana
Struktur organisasi PT.
Kereta Api Indonesia?
d) Bagaimana
job description
di PT. Kereta Api Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian kami adalah sebagai
berikut:
a) Mengetahui
sejarah di PT.Kereta Api Indonesia.
b) Mengetahui
visi dan misi di PT. Kereta Api Indonesia.
c) Untuk
mengetahui Program Kerja-Renstra dan Renop-yang ada di PT. Kereta Api
Indonesia.
d) Mengetahui
struktur organisasi dan job desk di PT. Kereta Api Indonesia.
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1 Organisasi
Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, program kerja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci. ( Janu Murdiyamoko & Citra Handayani).
Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, program kerja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci. ( Janu Murdiyamoko & Citra Handayani).
2.1.1 Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh
tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat
dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang
ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi
selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi
antara lain:
1.
Berorientasi
pada masa depan;
2.
Tidak
dibuat berdasarkan kondisi atau tren saat ini;
3.
Mengekspresikan
kreativitas;
4.
Berdasar
pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat;
5.
Memperhatikan
sejarah, kultur, dan nilai organisasi meskipun ada perubahan terduga;
b. Misi
·
Misi adalah pernyataan tentang apa yang
harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi.
·
Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan
mengapa perusahaan itu ada.
·
Misi juga akan memberikan arah sekaligus
batasan proses pencapaian tujuan.
2.1.2 Struktur Organisasi
a.
Pengertian
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
b.
Fungsi
Struktur Organisasi
1.
Kejelasan
tanggung jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat
bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap
anggota suatu organisasi tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada
pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena
pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu
dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan
tanggung jawab.
2.
Kejelasan
kedudukan.
Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai
kedudukan,disini artinya anggota atau seseorang yang ada didalam struktur
organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan
hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang
telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.
3.
Kejelasan
mengenai jalur hubungan.
Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan
jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap
pegawai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang
tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan
semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.
4.
Kejelasan
uraian tugas.
Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai
uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau
pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi
bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan
karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian
tugas.
c.
Bentuk-bentuk
struktur organisasi
Berdasarkan strukturnya, bentuk
organisasi dapat dibedakan atas:
1. Organisasi Lini
Gambar Organisasi Lini
Organisasi lini merupakan bentuk yang dianggap paling tua tetapi
masih sering dipakai. Organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri-ciri organisasi lini :
- Hubungan
antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung
- Selain top manager, manajer dibawahnya hanya
sebagai pelaksana
- Jumlah
karyawan sedikit
- Sarana dan
alatnya terbatas
- Pemilik
perusahaan sebagai top manager
- Organisasi
kecil
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah:
- Atasan dan bawahan dihubungkan
dengan satu garis komando
- Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota
organisasi besar
- Proses decesion
making berjalan cepat
- Disiplin dan loyalitas tinggi
- Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Kelemahan
dari struktur organisasi ini adalah:
- Ada tendensi
gaya kepemimpinan otokratis
- Pengembangan
kreatifitas karyawan terhambat
- Tujuan
pribadi top manager sering tidak bisa
dibedakan dengan tujuan organisasi
- Karyawan
tergantung pada satu orang dalam organisasi
2.
Organisasi Lini dan Staf
Gambar Organisasi Lini dan Staf
Organisasi lini dan staf merupakan
bentuk organisasi modern dan terbaik untuk organisasi besar. Ciri-ciri
bentuk organisasi ini antara lain:
-
Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara
langsung
-
Karyawan banyak
-
Organisasi besar
-
Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga
ditekankan adanya spesialisasi:
1.
Personel lini
2.
Personel staf
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah:
-
Ada pembagian tugas yang jelas
-
Kerjasama dan koordinasi dapat
dilaksanakan dengan jelas
-
Pengembangan bakat segenap
anggota organisasi terjamin
-
Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the
right man on the right place
-
Bentuk organisasi ini fleksibel
untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah:
-
Tugas pokok orang-orang sering
dinomorduakan
-
Proses decesion
making berliku-liku
-
Jika pertimbangan tidak terkontrol
maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem
patronage
-
Persaingan tidak sehat antara
pejabat yang satu dengan pejabat lainnya.
3.
Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional
diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu
suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para
pejabat yang memimpin satuan di bawahnya. Ciri-ciri organisasi ini antara lain:
-
Tidak terlalu menggunakan kriteria besar kecilnya
perusahaan
-
Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
-
Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
-
Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
-
Pengawasan dilakukan secara ketat
Gambar Organisasi Fungsional
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah:
-
Program tearah, jelas dan cepat
-
Anggaran, personalia, dan sarana
tepat dan sesuai
-
Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
-
Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
-
Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
-
Solidaritas antar anggota yang tinggi
-
Moral serta disiplin kerja yang tinggi
-
Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
-
Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
-
Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang
terbatas
-
Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli
spesialis
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah:
-
Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur
administrasi
-
Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan
kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
-
Insiatif perseorangan sangat dibatasi
-
Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu
menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
-
Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan
aspek strategis jangka panjang
-
Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
-
Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
-
Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang
membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
4.
Organisasi Matriks
Organisasi
matriks merupakan bentuk organisasi yang paling mutakhir dan akhir-akhir ini
banyak digunakan oleh organisasi-organisasi lain. Bentuk organisasi ini sangat
tepat dipilih atau digunakan bila diperlukan tenaga-tenaga spesialis yang
benar-benar menguasai bidangnya, tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga dalam
mengalihkan pengetahuan kepada orang lain.
Gambar Organisasi Matrik
5.
Organisasi Panitia
Organisasi panitia merupakan wujud dari “adhocracy”. Ciri-ciri organisasi ini
antara lain:
-
Keberadaannya berupa penugasan kepada sekelompok
orang, yang dianggap mampu menyelesaikan tugas-tugas tambahan tertentu
-
Merupakan satuan kerja yang extra-struktural dengan
wewenang sangat terbatas
-
Keanggotaannya didasarkan pada kemampuan dan keahlian
tertentu
-
Karena sifatnya sementara, hubungan sesama anggota
biasanya informal
-
Produktivitas kerja panitia biasanya tinggi, karena:
Ø Adanya kejelasan
acuan tugas
Ø Menyangkut
reputasi profesional
Ø Adanya
tekanan kuat dari faktor waktu
Gambar Organisasi Panitia
|
2.1.3 Job Description
a. Pengertian
Menurut Stone, 2005 Job description (deskripsi pekerjaan)
atau deskripsi posisi adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan mengapa
pekerjaan ada, apa yang dilakukan pemegang pekerjaan sebenarnya, bagaimana
mereka melakukannya dan dalam kondisi apa pekerjaan itu dilakukan. Tidak ada
format standar yang digunakan untuk menulis deskripsi pekerjaan; format, pada
kenyataannya, tergantung pada preferensi manajemen dan bagaimana deskripsi
pekerjaan akan digunakan.
b. Manfaat
Job Description
ü Atasan: untuk mengoptimalkan peran dan
tanggungjawab bawahan.
ü Pimpinan Organisasi: untuk dapat memimpin
dan memberikan motivasi agar pemegang jabatan menghasilkan kinerja optimal.
ü Pemegang jabatan: sebagai panduan dan
pedoman kerja serta mengetahui apa yang harus dilakukan dan diharapkan dari
organisasi.
ü Perekrut: untuk mengetahui kandidat yang
tepat dan paling cocok sesuai kebutuhan jabatan.
ü Trainer:
untuk mengetahui kebutuhan pelatihan bagi pemegang jabatan.
ü Assessor:
untuk melakukan analisa terhadap pemegang jabatan (competency assessment, in-depth interview dll).
ü Perencana Karir (Succession Planner): untuk menempatkan individu sesuai dengan
peran, tanggungjawab dan kebutuhan organisasi.
ü Perencanaan dan Pengembangan Organisasi (Organization Development & Planner):
untuk membuat perencanaan pengembangan organisasi yang membutuhkan pemahaman
tentang jabatan dan jenis peran / tanggungjawab yang diperlukan.
ü Job
Evaluator: untuk membobot jabatan dan
membandingkan jabatan lain di dalam organisasi.
c.
Pihak yang Terlibat dalam
Pembuatan Job Description
Pihak-pihak yang terlibat secara langsung
dalam pembuatan job description:
1.
Manajer,
2.
Departemen
yang terkait (job holder),
3.
Pemegang
jabatan (employee),
4.
Penganalisa
jabatan (job analyst), dan
5.
Human Resources Department
yang bertindak untuk memonitor jalannya pembuatan job description tersebut.
2.2 Manajemen Strategi dan Perencanaan Organisasi
2.2.1 Pengertian
Manajemen strategi adalah keterampilan
(seni), teknik, dan ilmu dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan-keputusan fungsional sebuah
organisasi (perusahaan bisnis ataupun non bisnis) yang selalu terpengaruhi oleh
lingkungan eksternal dan internal dengan kondisi yang selalu berubah.
Dengan
adanya manajemen strategi maka akan mempermudah perusahaan untuk memahami
kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara
sistematis dan konsisten. Sehingga dia menjadi salah satu alat perencanaan
untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan atau organisasi. Karena perencanaan
tanpa adanya manajemen strategi yang baik, sebuah perusahaan tidak akan bisa
mencapai tujuannya sesuai dengan perencanaan. Bahkan akan beresiko seperti
adanya kegagalan yang luar biasa sampai akhirnya gulung tikar hanya karena
manajemen strategi perusahaan yang tidak sistematis. Ada tiga tahapan dalam
manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan
evaluasi strategi.
2.2.2 Formulasi Strategi
Formulasi strategi melibatkan
penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi
strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT: mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan
kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini
mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan
peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.
ü Kekuatan
(strength) adalah
suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat
baik (diatas rata-rata industri).
ü Kelemahan
(weakness)
adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan
baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
ü Peluang
(opportunity)
adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan
yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh
pihak manapun.
ü Ancaman
(threats)
adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan
oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami
kesulitan dikemudiaan hari.
BAB III
METODELOGI
PENELITIAN
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan maka didapat flowchart untuk membantu penelitian di PT.Kereta Api
Indonesia.
3.1 Flowchart
Gambae
3.1 Flowchart metode penelitian
Penjelasan
flowchart metodologi penelitian:
1.
Mulai
Untuk memulai suatu penelitian/tahap awal
dari suatu penelitian.
2.
Landasan Teori
Tahap ini sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
3.
Identifikasi Masalah
Mengambil data dari lapangan
melalui pengamatan wawancara, observasi,
dll.
4.
Pembahasan Masalah
Berisi pembahasan dari data-data perusahaan yang telah kita kumpulkan
melalui observasi dan wawancara.
5.
Tujuan Penelitian
Berisi tujuan – tujuan yang ingin di capai saat penelitian.
6.
Analisis
Berisi kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur
organisasi tersebut secara mendalam.
7.
Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data saat
penelitian berdasarkan observasi dan wawancara.
8.
Usulan dan Saran
Berisi kritik dan saran dari hasil yang telah kami teliti untuk perusahaan tersebut.
9.
Hasil dari Pembahasan
Berisi jawaban-jawaban dari
rumusan masalah yang kita buat.
10. Penulisan Laporan
Hasil
dari observasi dan wawancara yang di tuliskan.
11. Selesai
Akhir dari tahap penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Pengumpulan data
4.1.1
Visi dan Misi
Berdasarkan
hasil rapat Direksi PT Kereta Api (Persero), merubah visi dan misi yang lama
menjadi visi dan misi yang baru, yakni Maklumat Direksi Nomor :
No.14/PR.006/KA.2009 menyebutkan bahwa, sejalannya dengan Arah dan Startegi
Pengembangan (Restrukturisasi) Perusahaan, maka sesuai Kesepakatan pada tanggal
29 Mei 2009 di Bandung, Direksi PT. KERETA API (Persero) telah menetapkan VISI
dan MISI perusahaan yang baru.
a.
Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada
pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
b. Misi Perusahaan
Menyelenggarakan
bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek
bisnis dan model organisasi
terbaik untuk memberikan nilai tambah
yang tinggi bagi stakeholders dan
kelestarian lingkungan berdasarkan 4
pilar utama : Keselamatan, Ketepatan
Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan
c. Bidang usaha
Berdasarkan
pernyataan yang ada pada anggaran dasar perusahaan sebagaimana tercantum dalam
PP No. 57 Tahun 1990 Bab III Pasal 7 menjelaskan bahwa lapangan usaha yang
dikelola oleh PT. Kereta Api (persero) adalah penyediaan, penguasahaan,
dan pengembangan dibidang jasa angkutan
kereta api, serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tujuan perusahaan,
yang ditetapkan dengan persetujuan Menteri Perhubungan termasuk pemanfaatan
asset dan fasilitas yang tersedia.
4.1.2 Strategi Renstra
dan Renop
Strategi
dalam jangka pendek
dalam hal peningkatan
kualitas pelayanan yaitu
melakukan pembinaan kepada pegawai PT
KAI DAOP VII Bandung melalui workshoptentang
customer service, sementara
untuk jangka panjang
melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar ISO.
Pelayanan
yang diberikan PT KAI kepada masyarakat dibandingkan tahun sebelumnya
mengalami peningkatan dengan
terpenuhinya standar ISO 9001 yang
menjadi tolak ukur yaitu semakin berkurangnya komplaindari pengguna jasa.
Adanya upaya yang
diambil pihak manajemen PT Kereta
Api Indonesia DAOP VII Bandung dalam
menanggapi isu pelayanan
perkeretaapian yaitu:
a) memberikan
pembinaan untuk sumber
daya manusia,
b)
dilakukan sidang penentuan sanksi
yang tepat dengan
didampingi SPKA (Serikat Pekerja Kereta
Api).
c) mengenai
percaloan melibatkan kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.
d) untuk keterlambatan datangnya KA dengan
adanya sistem boarding passenger dan
potongan harga bagi TNI polri dan lansia.
4.1.3 Struktur
Organisasi
Gambar
4.1.3 Gambar struktur organisasi
|
4.1.4 Strategi PT Kereta Api Indonesia berdasarkan SWOT
Strength
|
weakness
|
Opportunity
|
Threat
|
1. Kereta api
merupakan transportasi yang banyak/sering digunakan oleh masyarakat karena
ekonomis dan bebas macet.
2. PT KAI
sudah memiliki jalur yang cukup luas di Indonesia.
3. Monopoli
di bidang perkeretaapian karena satu-satunya terbesar di Indonesia.
4. Memiliki
aset lain berupa tanah pemerintah, tanah pt. ka, tanah potensial, tanah
terkelola.
5. Selain
untuk angkutan umum dan barang PT KAI juga memiliki kereta wisata.
6.
Memiliki SDM di bidang teknologi informasi dan
komputer.
7.
Sudah banyak jaringan intranet, internet dan sinyal
digital
8. Ada keinginan
untuk mengintegrasikan kondisi dan data dilapangan.
|
1.
Masih bermasalah dalam keterlambatan dan ketepatan
jadwal kedatangan kereta api.
2.
Masih ada kerta api tua yang beroprasi dan fasilitas
rusak yang dibiarkan sehingga rawan kecelakaan.
3.
Masih kurangnya tingkat keamaan dan pelayanan di
stasiun/gerbong, banyaknya kasus criminal.
4.
Masih kurangnya rangkaian gerbong dibandingkan
dengan penumpang yang membuat sering kelebihan muatan di setiap gerbong.
5.
Tingkat penguasaan teknologi informasi pada SDM
belum merata.
6.
Belum ada Standar Oprasional dalam tanggap darurat
kecelakaan yang terintegrasi dengan sistem pelayanan terpadu melalui TIK
|
1.
Wilayah Indonesia yang luas bisa dioptimalkan dengan
menambah akses kereta api di berbagai daerah
2.
Perbaikan di banyak aspek seperti pelayanan,
keamanan, reparasi dipercepat dan menyediakan gerbong yang cukup dapat
menarik masyarakat untuk menggunakan Kereta api.
3.
Lebih di optimalkannya wisata kereta api.
4.
Disosialisasikan dan dipermudah pemakaian Ticket online .
5.
Teknologi informasi dan komputer dapat meningkatkan
Pelayanan PT.Kereta Api Indonesia
6.
Banyak Sumber dan narasumber untuk proses
pembelajaran di bidang teknologi informasi dan komputer
|
1.
Para penumpang yang masih tidak tertib cukup
menyulitkan PT KAI.
2.
Para pengguna kendaraan pribadi mobil/motor yang
terus meningkat.
3.
Citra buruk bahwa kereta api tidak nyaman dan aman
harus segera diubah.
4.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat
5.
Masyarakat menginginkan pelayanan yang cepat, tepat,
dan terpadu
6.
Dinamika Masyarakat yang menuntut terciptanya
PT.Kereta Api Indonesia yang tanggap darurat kecelakaan
|
4.1.5 Job Description
1.
Kepala Daerah Operasi 2 Bandung
Kadaop memiliki kedudukan paling tinggi dalam PT.Kereta Api Daop 2 Bandung
dan memiliki fungsi sebagai pemimpin pengoperasian serta bertugas melakukan
manajemen di wilayah Daop 2 Bandung Menyelenggarakan pengusahaan angkutan
kereta api serta merumuskan dan menyusun program pembinaan dan pengendalian
pelaksanaan angkutan penumpang dan atau barang di wilayah daerah operasi 2
bandung.
2. Seksi Sumber Daya Manusia Dan
Umum
Menyusun program pengelolaan dan evaluasi sumber daya manusia (SDM)
melaksanakan kegiatan kerumah tanggaan dan umum, memberikan pertimbangan dan
bantuan hukum, melaksanakan pembinaan hygiene
perusahaan, kesehatan lingkungan kerja, keselamatan kerja dan kesehatan SDM,
serta melaksanakan pembinaan dan evaluasi kinerja unit pelayanan kesehatan
(UPK) di wilayah daerah operasi 2 bandung. untuk melaksanakan tugas tersebut,
seksi sumber daya manusia dan umum mempunyai fungsi :
-
Pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi kinerja SDM
-
Pelaksanaan administrasi kerumah tanggaan dan umum.
Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum.
-
Pelaksanaan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan, kesehatan lingkungan
kerja dan keselamatan kerja serta melaksanakan pembinaan dan pengujian
kesehatan SDM.
Seksi sumber
daya manusia dan umum daerah operasi 2 bandung terdiri dari :
a. Sub Seksi Sumber Daya Manusia
(SDM)
Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) bertugas melaksanakan perencanaan
kebutuhan SDM, admnistrasi dan sistem informasi SDM, serta melaksanakan
pengendalian, pembinaan, pelatihan, sertifikat dan evaluasi kinerja SDM.
b. Sub Seksi Kerumah tanggaan dan Umum
Sub Seksi Kerumah tanggaan dan Umum bertugas melaksanakan kegiatan
protokoler, tata usaha, pengadaan, perlengkapan, dan keperluan kantor serta
alat tulis kantor (ATK), pencatatan barang-barang inventaris, pengaturan dan
pelaksanaan transportasi (pool mobil) dan akomodasi perkantoran, pengurusan
wisma/mess serta pengarsipan
surat-menyurat dan peraturan-peraturan perkeretaapian.
c. Sub Seksi
Hukum
Sub Seksi Hukum bertugas melaksanakan pemberian pertimbangan dan bantuan
hukum di dalam dan di luar pengendalian serta menjadi sumber informasi hukum
dan peraturan bagi pegawai.
d. Sub Seksi Hygiene Perusahaan,
Kesehatan lingkungan Kerja (HIPERKES) dan keselamatan kerja.
Sub seksi Hygiene Perusahaan,
Kesehatan Lingkungan Kerja (HIPERKES) Dan keselamatan kerja bertugas
melaksanakan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan dan kesehatan (HIPERKES), ergonomic dan psikologi kerja melaksanakan pengujian kesehatan SDM, melaksanakan pelatihan dan pembinaan
keselamatan kerja, perlindungan kerja dan pencegahan kecelakaan kerja dari
berbagai peralatan kerja dan bahan kerja yang berbahaya, serta menyediakan
bahan dan alat keselamatan kerja.
e. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)
Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) bertugas melaksanakan pemberian pelayanan
kesehatan kepada pegawai dan keluarga yang masih menjadi tanggungannya, khusus
pada UPK Bandung memberikan tambahan pelayanan kesehatan gigi.
f. Seksi Keuangan
Seksi Keuangan bertugas melaksanakan pendayagunaan dan pengadministrasian
keuangan, mengkordinasikan penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Daerah
Operasi dan Laporan Keuangan, serta membina pelaksanaan akuntansi. untuk
melaksanakan tugas tersebut, seksi keungan mempunyai fungsi :
a.
Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan
pengesahan pembayaran
b.
Pelaksanaan administrasi anggaran dan akuntansi.
Seksi Keuangan Daerah Operasi 2 Bandung
terdiri dari :
1. Sub Seksi
Administrasi Keuangan
Sub Seksi
Administrasi Keuangan bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi keungan,
pengesahan pembayaran gaji pegawai dan non pegawai,
pengesahan
pembayaran pada pihak ketiga, serta penyelesaian dokumentasi analisa dan tata
usaha keuangan.
2. Sub Seksi Anggaran Dan Akuntansi
Sub Seksi Anggaran Dan Akuntansi bertugas mengkordinasi penyusunan Rencana
Kerja Anggaran Tahunan Daerah Operasi melaksanakan, mengendalikan dan
melaporkan rencana kerja serta pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan Daerah Operasi.
g. Pemeriksaan Kas Daerah
Pemeriksaan Kas Daerah bertugas melaksanakan pengaturan jadwal dan
mekanisme kerja para pemeriksa kas, memimpin pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan
kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka dan kas besar,
serta memimpin dan melaksanakan pemeriksaan diatas kereta api untuk
melaksanakan tugas tersebut, pemeriksaan kas daerah mempunyai fungsi :
a.
Penyusunan jadwal dan mekanisme kerja pemeriksaan kas
stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas
restorka dan kas besar, pemeriksaan diatas kereta api dan melaksanakan
penatausahaan pemeriksaan kebenaran setoran pendapatan ke Bank Koordinator
Daerah.
Pelaksanan pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan kas
stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka,
kas besar dan pemeriksaan diatas kereta api, pemeriksaan ke Bank Koordinator
Daerah serta membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sesuai dengan wilayah
kerjanya.
1) Urusan
Tata Usaha
Urusan Tata Usaha bertugas melaksanakan penyusunan jadwal dan mekanisme
kerja pemeriksaan kas, memimpin pemeriksaan kas stasiun/perbendaharan kas
stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka, pemeriksaan diatas
kereta api.
2)
Pemeriksaan Kas Stasiun
Pemeriksaan Kas stasiun bertugas melaksanakan pemeriksaan kas
stasiun/perbendaharaan, kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas
restorka, kas besar dan melaksanakan pemeriksaan diatas kereta api, pemeriksaan
kebenaran setoran pendapatan ke BKD, serta menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) sesuai jadwal/rencana yang telah ditetapkan PKD.
3. Hubungan Masyarakat Daerah
(HUMASDA)
Hubungan masyarakat daerah bertugas melaksanakan hubungan masyarakat,
penyuluhan di lingkungan perusahaan (Internal) dan dengan media massa diluar
perusahaan (eksternal). Tugas humasda PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung adalah
:
a.
Tugas Pokok
Membentuk opini public dengan
mengantisipasi pemberitaan-pemberitaan yang beredar dan berkembang di
masyarakat Mengadakan
siaran pers dan konferensi pers ketika ada kebijakan baru maupun pemberitaan
tentang perkeretaapian.
b.
Tugas Harian
Menerima keluhan, kritik dan saran dari pengguna jasa kereta api serta mengevaluasi
keluhan-keluhan setiap 3 bulan sekali.
Melayani
wartawan dari media cetak maupun media elektronik dari pelanggan yang
memerlukan informasi tentang kereta api.
Mengkliping artikel
tentang kereta api dari dalam maupun luar yang ada surat kabar dan juga
mengetahui pendapat pengguna jasa kereta api yang tujuannya untuk perbaikan.
4. Seksi Jalan Rel dan Jembatan
Seksi jalan rel dan jembatan bertugas merumuskan, menyusun dan melaksanakan
program pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan serta mengevaluasi
kinerja pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan di wilayah daerah
operasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, seksi jalan rel dan jembatan
mempunyai fungsi :
a.
Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu
pekerjaan teknis jalan rel dan jembatan seluruh wilayah Daerah Operasi 2
Bandung.
b.
Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja jalan
rel dan sepur simpang dan jembatan.
d.
Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jembatan.
e.
Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan jalan
rel dan sepur simpang.
f.
Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan
jembatan.
Seksi Jalan
Rel dn Jembatan Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :
1) Pengawas
Pengawas teknik (WAKTEK) jalan rel dan jembatan 2 bandung, bertugas
melaksanakan pemantauan, pengawasan,pemeriksaan, dan pembinaan mutu teknis
pemeliharaan jalan rel dan jembatan pada seluruh UPT Resor Jembatan di Daerah
Operasi 2 Bandung serta mengadakan koordinasi dengan para pengawas dibawah
seksi jalan rel dan jembatan dan pengawas dibawah seksi lain yang terkait.
Pengawas Jalan Rel 2.A Bandung, bertugas melaksanakan pemantauan, pengawasan,pemeriksaan,
dan pembinaan mutu teknis pemeliharaan jalan rel yang wilayah pengawasannya
meliputi UPT Resor Jalan Rel 2.1 Cianjur UPT Resor Jalan Rel 2.2 Purwakarta Dan
UPT Resor Jalan Rel 2.3 Bandung beserta Distrik jalan relnya.
Pengawas Jalan Rel 2.B Tasikmalaya, bertugas melaksanakan pemantauan,
pengawasan,pemeriksaan, dan pembinaan mutu teknis pemeliharaan jalan rel yang
wilayah pengawasannya meliputi UPT Resor Jalan Rel 2.4 Cibatu dan UPT Resor
Jalan Rel 2.5 Tasikmalaya beserta Distrik jalan relnya Pengawas
Jembatan 2 Bandung, bertugas
melaksanakan pemantauan, pengawasan,pemeriksaan, dan pembinaan mutu teknis
pemeliharaan jalan rel yang wilayah pengawasannya meliputi UPT Resor Jembatan
Rel 2.1 Purwakarta, UPT Resor Jembatan 2.2 Padalarang dan UPT Jembatan 2.3
Banjar.
2)
Sub Seksi
Program Jalan Rel dan Jembatan
Sub seksi program jalan rel dan jembatan bertugas melaksanakan penyusunan
program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan
jembatan.
3) Sub Seksi
Konstruksi Jalan Rel
Sub Seksi Konstruksi Jalan Rel betugas melaksanakan penyusunan perencanaan
teknik pemeliharaan jalan rel dan sepur simpang serta pengendalian
pengoperasiaan mesin berat atau ringan perawatan jalan rel.
4) Sub Seksi
Konstruksi Jembatan
Sub Seksi Konstruksi Jembatan bertugas melaksanakan penyusunan perencanaan
teknik pemeliharaan jembatan.
5) UPT Resor
Jalan Rel
UPT Resor Jalan Rel bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin
kerusakan jalan rel di wilayah kerjanya dengan dibantu Distrik jalan rel.
UPT Resor Jembatan bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin
kerusakan jembatan di wilayah kerjanya
5. Seksi Operasi Dan Pemasaran
Seksi Operasi Dan Pemasaran bertugas melaksanakan pembinaan, pengendalian,
pelaksanaan dan evaluasi kinerja operasi dan pemasaran angkutan penumpang,
angkutan barang dan jasa terminal peti kemas.
Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Seksi Operasi Dan Pemasaran mempunyai fungsi
antara lain :
a
Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu
pekerjaan teknis operasi dan pelayanan di stasiun dan dalam kereta api,
administrasi teknis operasional dan keuangan di seluruh UPT Stasiun dan UPT
Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi/Telegram dan UPT Pengendalian Operasi Kereta Api pada wilayah Daerah Operasi
2 Bandung.
b
Pemantauan dan Pengelolaan kereta dan gerbong yang
siap operasi, merumuskan pemamfaatan dan pembagian kereta dan gerbong,
pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api serta
melaksanakan tata usaha telekomunikasi/telegram maklumat (TFM).
c
Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran
angkutan penumpang.
d
Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan barang.
e
Pemantauan dan pengendalian keamanan dan ketertiban
operasi (diatas kereta api dan di stasiun) dan dilingkungan Daerah Operasi. Pelaksanaan pengendalian operasi
kereta api secara terpusat dan terpadu di Daerah Operasi.
f
Pelayanan operasi sarana telekomunikasi dan pemberian
informasi/telegram.
g
Pelaksanaan kegiatan angkutan penumpang dan atau
barang serta menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran kegiatan angkutan
kereta api.
h
Pelayanan reservasi karcis.
Seksi
Operasi dan Pemasaran Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :
a. Pengawasan Operasi dan Pemasaran
·
Pengawas Teknik Operasi dan Pemasaran (WASTEK OPSAR) 2
Bandung.
·
Pengawas Operasi dan Pemasaran (WAS OPSAR) 2.A
Bandung.
·
Pengawas Operasi dan Pemasaran (WAS OPSAR) 2.B Purwakarta.
·
Pengawas Operasi dan Pemasaran (WAS OPSAR) 2.C
Tasikmalaya.
·
Pengawas Operasi Sarana Telekomunikasi (WAS OPSARTEL)
2 Bandung.
b. Sub Seksi Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api
Sub Seksi Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api bertugas melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan kereta api dan gerbong yang siap operasi, merumuskan
pemanfaatan dan pembagian kereta dan perjalanan kereta api serta melaksanakan
tata usaha telekomunikasi/telegram maklumat (TEM).
c. Sub Seksi
Pemasaran Angkutan Penumpang
Sub Seksi Pemasaran Angkutan Penumpang bertugas melaksanakan penyusunan
program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang,
menganalisis
dan melakukan negosiasi tarif, menanggapi dan menganalisis keluhan pengguna
jasa, serta melaksanakan pembinaan pelanggan.
d. Sub Seksi Pemasaran Angkutan Barang
Sub Seksi Pemasaran Angkutan Barang bertugas melaksanakan penyusunan
program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan barang, menganalisis dan
melakukan negosiasi tarif, menanggapi dan menganalisis keluhan pengguna jasa,
serta melaksanakan pembinaan pelanggan.
e. Sub Seksi
Keamanan dan Ketertiban
Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban bertugas melaksanakan pemantauan dan
pengendalian keamanan dan ketertiban operasi (di atas kereta api dan di
stasiun) dan dilingkungan Daerah Operasi.
f. UPT
Pengendalian Operasi Kereta Api Terpusat (POKAT)
UPT Pengendalian Operasi Kereta Api Terpusat (POKAT) bertugas melaksanakan
pengendalian operasi kereta secara terpusat dan terpadu di seluruh lintas
wilayah Daerah Operasi.
g. UPT
Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi
UPT Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi bertugas melaksanakan pelayanan
operasi sarana telekomunikasi, memproses dan melaksanakan pemberian
informasi/telegram.
h. UPT Stasiun
UPT Stasiun bertugas melaksanakan kegiatan operasi angkutan kereta api dan
pelayanan jasa angkutan kereta api, menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban
dan Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan instalasi listrik.
Seksi
Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :
1. Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik
·
Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik
(WASTEK SINTELIS) 2 Bandung.
·
Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS
SINTELIS) 2.A Bandung.
·
Pengawas Sinyal Telekomunikasi dan Listrik (WAS
SINTELIS) 2.B Tasikmalaya.
2. Sub Seksi Program
Sub Seksi
Program bertugas melaksanakan penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja
pemeliharaan sinyal, telekomunikasi dan listrik umum.
3. Sub Seksi
Sinyal
Sub Seksi
Sinyal bertugas melaksanakan program pemeliharaan sinyal.
4. Sub Seksi
Telekomunikasi dan Listrik
Sub Seksi
Telekomunikasi dan Listrik bertugas melaksanakan penyusunan program
pemeliharaan telekomunikasi dan listrik.
5. UPT Resor
Sinyal
UPT Resor
Sinyal bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin kerusakan peralatan
sinyal dalam wilayah kerjanya.
6. UPT Resor
Telekomunikasi
UPT Resor Telekomunikasi bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin
kerusakan telekomunikasi dalam wilayah kerjanya.
7. UPT Resor
Listrik Umum
UPT Resor Listrik Umum bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
menjamin kerusakan instansi listrik umum.
8. UPT Terminal
Peti Kemas (TPK) Gedebage
UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage-Bandung bertugas melaksanakan
pengelolaan, pengoperasiaan, pengendalian dan pemasaran Terminal Peti Kemas
untuk memperlancar arus barang impor/ekspor dan domestik (interinsuler). Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPT Terminal Peti
Kemas (TPK) Gedebage-Bandung mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM), Kerumahtanggaan/umum, keuangan, keamanan dan ketertiban.
b. Pengaturan dan pengawasan pelaksanaan
bongkar/muat, penimbunan peti kemas/barang di Container Yard dan penyerahan peti kemas.
c. Pelaksanaan pemeliharaan/perawatan alat
bongkar/muat, alat pengangkut, lapangan penimbunan peti kemas, peti kemas serta
peralatannya.
d. Pengawasan administrasi impor/ekspor dan
domestic ke tempat tujuan, pelaksanaan bongkar/muat, penimbunan dan penyerahan
barang.
e. Pengelolaan/pengaturan
dan pemasaran jasa Terminal Peti Kemas.
f
Penerimaan dan
penerusan angkutan peti kemas dari Terminal Peti Kemas Gedebage-Bandung (TPKB)
ke Tanjung Priok dan sebaliknya.
g
Penerimaan, penyimpan dan pengeluaran keuangan serta
melaksanakan proses akuntansi yang berlaku di PT. Kereta Api (Persero).
UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage-Bandung Daerah
Operasi 2 Bandung terdiri dari :
1. Urusan Tata Usaha
Urusan Tata
Usaha bertugas melaksanakan keamanan dan ketertiban TPKB.
2. Sub Seksi Jasa Terminal
Sub Seksi Jasa Terminal bertugas mengatur dan mengawasi pelaksanaan
bongkar/muat, penimbunan di Container
Yard dan penyerahan peti kemas.
3. Sub Seksi Teknik Pemeliharaan dan Perawatan.
Sub Seksi Teknik Pemeliharaan dan Perawatan bertugas melaksanakan pemeliharaan
dan perawatan atas alat bongkar/muat, alat pengangkut, lapangan penimbunan peti
kemas, peti kemas serta peralatannya
4. Sub Seksi Angkutan Impor/Ekspor &
Domestik
Sub Seksi Angkutan Impor/Ekspor dan Domestik bertugas mengawasi
administrasi pengangkutan peti kemas impor/ekspor dan domestic ke Tanjung Priok
dan sebaliknya di TPKB serta melaksanakan bongkar/muat, penimbunan dan
melaksanakan penerimaan atau penyerahan barang
5. Sub Seksi
Pemasaran dan Klaim
Sub Seksi Pemasaran dan Klaim bertugas mengatur dan mengelola pemasaran jasa
terminal peti kemas, mengurus pentarifan serta mengurus Klaim.
6. Sub Seksi Perwakilan TPKB Gedebage-Bandung di
Tanjung Priok
Sub seksi Perwakilan TPKB Gedebage-Bandung di Tanjung Priok bertugas
mewakili TPKB dalam urusan kelancaran pengangkutan peti kemas ke TPKB di
Tanjung Priok.
7. Perbendaharaan
Perbendaharaan
(PBD) TPKB bertugas :
a
Menerima, menyimpan, mengeluarkan dan mempertanggung
jawabkan keuangan biaya serta melaksanakan proses akuntansi.
b
Menerima dan menyetorkan pendapatan.
i. UPT
Reservasi
UPT Reservasi bertugas melaksanakan pelayanan pemesanan/penjualan karcis
kelas eksekutif dan bisnis, memberi informasi jadwal perjalanan kereta api dan
tarif harga karcis kereta api serta menangani pengaduan dan klaim pelanggan.
g. Seksi Sinyal, Telekomunikasi Dan Listrik
Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik bertugas merumuskan, menyusun dan
melaksanakan program serta mengevaluasi pemeliharan sinyal, telekomunikasi dan
listrik umum. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Sinyal, Telekomunikasi
dan Listrik mempunyai fungsi antara lain :
a
Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu
pekerjaan teknis sinyal,telekomunikasi dan di seluruh wilayah Daerah Operasi.
b
Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja
pemeliharan sinyal, telekomunikasi dan listrik.
c
Penyusunan program pemeliharaan sinyal.
d
Penyusunan program pemeliharaan telekomunikasi dan
listrik umum.
e
Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan
peralatan sinyal
f
Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan
peralatan telekomunikasi.
4.2 Pembahasan
4.2.1
Pembahasan visi dan misi
Berdasarkan hasil rapat Direksi PT Kereta Api
(Persero), merubah visi dan misi yang lama menjadi visi dan misi yang baru,
yakni Maklumat Direksi Nomor : No.14/PR.006/KA.2009 menyebutkan bahwa,
sejalannya dengan Arah dan Startegi Pengembangan (Restrukturisasi) Perusahaan,
maka sesuai Kesepakatan pada tanggal 29 Mei 2009 di Bandung, Direksi PT. KERETA
API (Persero) telah menetapkan VISI dan MISI perusahaan yang baru.
a.
Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada
pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
b. Misi Perusahaan
Menyelenggarakan
bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek
bisnis dan model organisasi
terbaik untuk memberikan nilai tambah
yang tinggi bagi stakeholders dan
kelestarian lingkungan berdasarkan 4
pilar utama : Keselamatan, Ketepatan
Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.
Visi PT Kereta Api
Indonesia Menurut kami sudah baik dan hampir terpenuhi karena PT Kereta Api
Indonesia sudah menjadi penyedia jasa perkeretaapian yg fokus kepada pelanggan
dan pelayanan, namun ada kekurangan yaitu masih sulit untuk dibenarkan yaitu
ketepatan waktu.
4.2.2 Pembahasan tentang program kerja jangka panjang dan
jangka pendek
Strategi
dalam jangka pendek
dalam hal peningkatan
kualitas pelayanan yaitu
melakukan pembinaan kepada pegawai PT
KAI DAOP VII Bandung
melalui workshoptentang customer
service, sementara
untuk jangka panjang
melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar ISO.
Pelayanan yang diberikan PT KAI kepada
masyarakat dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan
dengan terpenuhinya standar
ISO 9001 yang
menjadi tolak ukur yaitu semakin berkurangnya komplaindari pengguna jasa.
Adanya upaya yang
diambil pihak manajemen PT Kereta
Api Indonesia DAOP VII Bandungdalam
menanggapi isu pelayanan perkeretaapian yaitu:
a)
memberikan pembinaan untuk
sumber daya manusia
b) dilakukan sidang penentuan
sanksi yang tepat
dengan didampingi SPKA (Serikat
Pekerja Kereta Api).
c) mengenai percaloan
melibatkan kepolisian,
kejaksaan, dan pengadilan,
d) untuk keterlambatan datangnya KA dengan
adanya sistem boarding passenger dan potongan harga bagi TNI polri dan lansia
Menurut pendapat kami sebagai peneliti, rencana jangka
panjang dan jangka pendek yang direncanakan PT Kereta Api Indonesia ini sangat
baik dengan adanya pemberian pembinaan kepada sumber daya manusia dan sanksi
dilemparkan kepada siapa yang melanggar yang didasari dengan SPKA (Serikat
Pekerja Kereta Api) dan juga untuk menghadapi tentang permasalahan
keterlambatan PT Kereta Api Indonesia, Keputusan yang tepat untuk melakukan
potongan harga bagi TNI dan lansia.
4.2.3 Pembahasan tentang struktur organisasi
Menurut apa yang kami dapat dalam penelitian,
organisasi PT Kereta Api Indonesia, organisasi ini berjenis organisasi lini dan
staf, karena :
·
Organisasi
ini besar
·
Organisasi
ini melimpahkan tugas kepada pejabat yang memimpin yang dibawahnya.
·
Hubungan
atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung, dan
·
Karyawan
organisasi ini banyak.
4.2.4 Pembahasan tentang Job description
Menurut penelitian yang kami lakukan, job description di PT Kereta Api Indonesia sudah bisa dikatakan
baik karena tugas tugas yang dilakukan tidaklah terlalu berat dan sesuai akan
kemampuannya.
4.2.5 Pembahasan Tentang strategi PT Kereta Api
Indonesia berdasarkan SWOT
Eksternal
Internal
|
Peluang
(O)
1.
Teknologi informasi dan komputer dapat
meningkatkan Pelayanan PT.Kereta Api Indonesia
2.
Banyak Sumber dan narasumber untuk proses
pembelajaran di bidang teknologi informasi dan komputer
3. Kemungkinan
kerjasama dengan pihak swasta dalam penggalangan dana
|
Tantangan
(T)
1. Perkembangan teknologi yang sangat cepat
2. Masyarakat
menginginkan pelayanan yang cepat, tepat, dan terpadu
3. Dinamika
Masyarakat yang menuntut terciptanya PT.Kereta Api Indonesia yang tanggap
darurat kecelakaan
|
Kekuatan (S) :
1.
Memiliki SDM di bidang teknologi informasi dan
komputer.
2.
Sudah banyak jaringan intranet, internet dan
sinyal digital
3. Ada
keinginan untuk mengintegrasikan kondisi dan data dilapangan.
|
SO:
1.
Memberdayakan SDM dalam pemenfaatan TIK untuk
peningkatan layanan.
2.
Pergunakan layanan jaringan intranet, internet
serta sinyal digital dengan menggunakan narasumber sebagai pemandu pemrosesan
3. Realisasikan
keinginan dalam mengintegrasikan kondisi & data di lapangan menghadapi
darurat kecelakaan
|
ST :
1.
Pemanfaatan SDM untuk mengikuti pelatihan
dalam peningkatan kualitasnya menghadapi perkembangan teknologi.
2.
Pemanfaatan ketersediaan jaringan dalam
peningkatan pelayanan kepada masyarakat
3. Pemanfaatan
Jaringan TIK untuk menghadapi tanggap darurat kecelakaan yang merupakan
tuntutan semua pihak.
|
Kelemahan (W) :
1.
Tingkat penguasaan teknologi informasi pada
SDM belum merata.
2. Belum
ada Standar Oprasional dalam tanggap darurat kecelakaan yang terintegrasi
dengan sistem pelayanan terpadu melalui TIK
|
WO :
1.
Tingkatkan kemampuan SDM dengan penguasaan TIK
sehingga siap dengan teknologi yang siap disajikan.
2.
Manfaatkan sumber dan narasumber untuk
peningkatan SDM secara merata.
3. Dibuat
standar oprasional tanggap darurat kecelakaan dengan melibatkan multidisiplin
ilmu.
|
WT :
1.
SDM diberi penguasan terbaru sesuai kemajuan
zaman
2.
Diberlakukan perancangan standart oprasional
tanggap darurat guna mencapai kepuasan masyarakat
3. Seiring
perkembangan teknologi, PT Kerete Api
Indonesia harus mau intropeksi diri guna tanggap darurat kecelakaan
|
Pengeluaran hasil
strategi yang akan dilakukan
1)
Meningkatkan kemampuan SDM dengan penguasaan TIK
sehingga siap dengan teknologi yang siap disajikan.
2)
Memanfaatkan sumber dan narasumber untuk
peningkatan SDM secara merata.
3)
Membuat standar oprasional tanggap darurat
kecelakaan
4)
Mengembangkan
teknologi untuk tanggap darurat kecelakaan.
5)
Merealisasikan keinginan dalam mengintegrasi
kondisi & data lapangan menghadapi kecelakaan
6)
Memberikan penguasaan teknologi terbaru sesuai
kemajuan zaman
7)
Memanfaatkan ketersediaan jaringan
8)
Mempergunakan jaringan intranet, internet, dan sinyal digital.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari
penelitian yang kami lakukan di PT. Kereta Api Indonesia ini kami dapat menarik
kesimpulan :
1
Visi dan misi perusahaan sudah cukup baik
2
Struktur organisasi PT Kereta Api
Indonesia berbentuk lini dan staf. Job description di perusahaan ini sudah
sangat jelas.
3
Renstra PT Kereta Api Indonesia untuk saat
ini hanya mengikuti standar ISO saja, sedangkan Renop yaitu dalam hal
peningkatan kualitas pelayanan yaitu melakukan pembinaan kepada
pegawai PT KAI DAOP VII Bandung melalui workshoptentang
customer service.
4
Mengenai strategi berdasarkan SWOT PT
Kereta Api Indonesia sudah baik karena lebih banyak Strength jika dibandingkan
dengan weakness, namun Opportunitynya sama dengan threat.
5.2 Saran
Pelayanan PT
Kereta Api Indonesia memang sudah baik, Usaha yang dilakukan untuk menangani
keterlambatan pun sudah cukup baik, namun PT Kereta Api Indonesia tidak bisa
mendiamkan terus menerus tentang keterlambatan. Maka dari itu saran dari kami,
tangani dengan segera tentang keterlambatan, dan pertahankan yang sudah menjadi
kebaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ketchen
Jr. D. et all. 2009. "Strategy 2008-2009". New York: McGraw-Hill
David,
Fred R. (2004). Manajemen
Strategis: Konsep-konsep (Edisi Kesembilan). PT Indeks Kelompok Gramedia
Aziz,
Farhan. 2014. http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-job-description-lengkap.html. (diakses pada 6 November 2016 16:50 WIB)
Nuira,
Sora. 2015. http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-struktur-organisasi-dan-fungsinya. . (diakses pada 8 November 2016 20:28 WIB)
Djaja.
2012. https://djadja.wordpress.com/2012/04/06/formulasi-strategi-jaminan-menuju-kemenangan-manajemen/. (diakses pada 9 November 2016 06:02 WIB)
Wikipedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis (diakses pada 9 November 2016 13:09 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar