PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PROSES
PENGOLAHAN LIMBAH NATA DE COCO
Dosen Pembimbing : Ibu Endang Prasetyaningsih,Ir.,MT.
Disusun
oleh :
Ilmi
Keumala Putri (10070215047)
Hisyam
Al Yubi R (10070215059)
Fajar
Haikal Alam (10070215060)
Ira Prasasti Dewi (10070215072)
Dikky (10070215074)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
ISLAM BANDUNG
2015 M / 1437 H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat Hidayah dan Ridho-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah Pengetahuan Lingkungan dengan Judul “ Proses
Pengolahan Limbah Nata De Coco”.
Terima
kasih
penulis ucapkan kepada
Dosen Pembimbing kami Ibu Endang Prasetyaningsih,Ir.,MT yang telah mempercayai kelompok 3
untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para
pembacanya.
Semoga dengan paparan yang ada
didalam makalah ini dapat menambah pemahaman kita mengenai pembuatan nata de coco, karakterisitik limbah nata de
coco,
permasalahan yang ditimbulkan dari limbah serta alternatif pengolahan dari
limbah itu sendiri. Banyak
manfaat apabila kita dapat menginovasiya
menjadi sebuah produksi
yang
berguna dan bernilai di masyarakat.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun, agar kami meyusun makalah lainnya dengan lebih baik
lagi. Dan semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi para pembaca.
Bandung
, 25 November
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
..............................................................................................ii
Daftar Isi .......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................2
1.1 Latar Belakang.........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN……………...........................................................4
2.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Limbah..........................................................4
2.2 Proses Pembuatan Nata de coco………...................................................9
Daftar Isi .......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................2
1.1 Latar Belakang.........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN……………...........................................................4
2.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Limbah..........................................................4
2.2 Proses Pembuatan Nata de coco………...................................................9
2.3 Karakteristik
Limbah Nata de coco……..……………...………….…11
2.4 Permasalahan yang Ditimbulkan Dari Limbah Nata
de coco….......….13
2.5 Alternatif Pengolahan Limbah...............................................................13
2.5 Alternatif Pengolahan Limbah...............................................................13
BAB III PENUTUP….................................................................................18
3.1 Kesimpulan............................................................................................18
3.2 Saran…..……...…………………………………………….……….....18
Daftar Pustaka .............................................................................................19
Daftar Pustaka .............................................................................................19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri
nata de coco merupakan salah satu industri pangan yang mengolah air kelapa untuk dijadikan nata baik yang
siap dikonsumsi maupun yang dijual kembali
dalam bentuk mentah untuk digunakan oleh industri lain. Usaha industri kecil yang bergerak dibidang
pengolahan bahan baku air kelapa menjadi minuman segar nata de coco telah berkembang dalam
beberapa tahun belakangan ini. Akan tetapi,kegiatan produksi dari industri nata
de coco banyak menghasilkan limbah yang jika dibuang
akan membahayakan bagi lingkungan. Limbah ini bisa mengakibatkan terjadinya pencemaran air, pencemaran udara,
pencemaran lahan pertanian dan sebagainya.
Limbah
yang dihasilkan dari industri nata de coco dapat ditangani dengan menerapkan konsep produksi bersih, sehingga
mengurangi biaya penanganan limbah, mengurangi kerusakan
lingkungan dan dapat mendatangkan keuntungan bagi industri nata de coco.Upaya
penerapan produksi bersih ini dapat dilakukan dalam seluruh kegiatan
perusahaan.Oleh karena itu, industri nata de coco sebagai salah satu industri
kecil minuman ringan yang
banyak terdapat di kota Padang perlu melakukan upaya untuk menerapkan konsep produksi bersih yang
sebaik-baiknya.Tujuan dari kegiatan penerapan produksi bersih pada industri
minuman ringan nata
de coco adalah memperkenalkan konsep produksi bersih pada industri kecil minuman ringan nata de coco,
memberikan opsi produksi bersih yang mungkin dilaksanakan
oleh industri nata de coco,mengurangi limbah yang dihasilkan dari produksi nata de coco dan meningkatkan
pendapatan pengusaha industri kecil nata de coco dengan kegiatan pengolahan limbah yang
dilakukan.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Pengertian Limbah dan Jenis-Jenis
Limbah ?
2.
Bagaimana
Proses Pembuatan Nata de coco?
3.
Karakterisitik Limbah Nata de
coco ?
4.
Apa
Permasalahan Lingkungan yang Ditimbulkan?
5.
Bagaimana
Alternatif Pengolahan Limbah?
1.3
Tujuan
Penelitian
1. Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan
2. Mengetahui
Proses Pembuatan Nata de coco
3. Mengetahui
Karakterisitik Limbah Nata de Coco
1.4
Manfaat
Penelitian
1. Dapat memberikan pengetahuan tentang proses
pengolahan limbah nata de coco dalam skala industri serta faktor masalah
lingkungan akibat limbah yang ditimbulkan oleh manusia.
2. Hasil dari kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat
menjadi rintisan kegiatan pemanfaatan
limbah nata de coco yang berguna.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Limbah
dan Jenis-Jenis Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari
alam ataupun dari hasil proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang
bekas, sisa kotoran hewan,tanaman atau sayuran.Limbah adalah suatu buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.
Karakteristik
Limbah
:
1.Berdampak
jangka panjang (antar generasi)
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berukuran mikro
·
Jenis-Jenis Limbah
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri
atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga,
kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses
yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang
berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan
yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat
tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan
selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah
rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan
berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah
tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya sisa obat, baterai
bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan
beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung
bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan
sebagainya.
Pemanfaatan Limbah Organik
Pemanfaatan limbah
organik dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Secara Langsung
Tanpa Daur Ulang
Misalnya: sisa
sayuran seperti kubis, selada air, sawi dan kangkung untuk pakan ternak. Ban
karet bekas untuk tempat sampah, serbuk gergaji kayu untuk media jamur dan
sebagainya.
b. Secara Tidak
Langsung dengan Proses daur Ulang (Recycle)
Misalnya pembuatan
kompos (pengomposan) dan biogas melalui proses fermentasi.
Pembuatan Kompos (pengomposan)
Pembuatan kompos
merupakan usaha pengelohan limbah organic dengan menggunakan prinsip penguraian
bahan organic menjadi bahan anorganik oleh mikroorri ganisme melalui proses
fermentasi. Kompos yang dihasilkan untuk pupuk pertanian dan tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan. Cara pembuatan kompos adalah sampah daun, ranting,
sayuran, dll dimasukkan ke dalam bak penampungan yang tertutup rapat. Seminggu
sekali tumpukan sampah dibolak balik agar pengomposan berlangsung merata.
Sampah harus dalam keadaan lembab tapi tak berair. Mikroorganisme yang berperan
adalah organisme pengurai seperti bakteri dan jamur. Sedang cacing tanah
sebagai detrivitor mempercepat proses pengomposan. Keuntungan dari pengomposan
adalah kompos yang dihasilkan merupakan pupuk organic yang bersifat ramah
lingkungan, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,bahan tersedia melimpah,
tidak memerlukan peralatan mahal sehingga masyarakat dapat membuatnya sendiri,
dan unsur hara yang terdapat dalam kompos lebih tahan lama dibandingkan dengan
pupuk anorganik (buatan)
Pembuatan Biogas (CH4=Metana)
Biogas adalah gas
yang dihasilkan dari proses fermentasi atau pembusukan yang berlangsung secara
anaerobic dari sampah organic yang mengandung selulosa dengan bakteri pengurai
yang hidup dalam lambung hewan Ruminansia (pemamah biak). Biogas dapat
digunakan untuk memasak, penerangan, lemari es, dan lain lain. Caranya: sampah
tumbuhan, kotoran hewan dan sebagainya dimasukkan kedalam wadah kedap udara
(digester) dan dicampur dengan air sehingga tercipta keadaan anaerob (keadaan
tanpa gas oksigen dari udara). Campuran kotoran tersebut dengan air mengalami
proses pembusukan dua tahap yaitu proses aerobic dan anaerobic. Pada proses
aerobic, bakteri aerob mengubah bahan organic dengan memanfaatkan gas oksigen
dari udara dan menghasilkan banyak karbondioksida. Setelah gass oksigen bebas
habis, maka proses anaerobic mulai belangsung dan bakteri anaerob mulai
berperan menghasilkan biogas (gas metana). Waktu yang diperlukan untuk
menghasilkan gas bio kurang lebih empat minggu. Keuntungan biogas antara lain
mengurangi jumlah limbah, menghemat energy, sebagai energy alternative yang
ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, residu dari
biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk, dan nyala api biogass lebih terang atau
bersih.
Pembuatan nata de coco
Nata de coco dibuat
dari limbah air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik
merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahan tak hidup seperti bahan kimia,
kaleng, aluminium, kaca, plastic dan logam. Limbah anorganik yang berasal dari
bahan sintetis seperti plastic sangat sukar untuk diuraikan oleh decomposer.
Limbah ini terdiri
atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari
sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air
limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat
tersebut adalah :
Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari
kegiatan pertambangan dan industri. Asam anorganik seperti asam sulfat
yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Pemanfaatan Limbah Anorganik
Pemanfaatan limbah
anorganik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu didaur ulang (secara tidak langsung)
dan tanpa daur ulang (secara langsung).
Dengan
daur ulang
Misalnya: kaleng
aluminium, kaleng besi, pecahan botol, toples kaca, botol plastic, ember
plastic yang didaur ulang menjadi barang baru.
Tanpa
daur ulang
Dengan cara dipakai
ulang misalnya: botol plastic minuman kemasan, botol kaca, dan sebagainya.
Secara umum yang
disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses
produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara
berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal
sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah
digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang
sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak
atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang
termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses,
dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan
ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik
berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan
infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi
dapat diketahui termasuk limbah B3.
2.2 Proses Pembuatan Nata de coco
Bahan yang diperlukan:
a. Air Kelapa Murni 5 Liter
b. Gula Putih 250 gr
c. Urea/ZA
d. Asam cuka/ Asam Asetat
e. Asam Nitrat
f. Bibit nata de coco
Cara Membuat :
·
Air kelapa
mentah di saring yang berada dalam bak biru, dan dimasukkan ke dalam baskom
·
dipindahkan
ke dalam panci stenless ukuran 5 liter di masak sampai mendidih 100 derajat
celcius
·
Setelah
mendidih masukkan gula putih 250 gr, za 0,5 gr, cuka 50 cc.
·
Campuran air
kelapa yang sudah mendidih dimasukan ke dalam baki plastik yang
bersih atau steril.
·
Tutuplah
baki-baki tersebut dengan kertas koran steril yang sudah dijemur
dengan panas matahari.
·
Baki-baki ditutup rapat dan disusun di
atas rak baki secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit nata
de coco.
·
Pembibitan dilakukan pada pagi hari
dan hasil pembibitan ditutup kembali
·
Baki hasil
pembibitan tidak boleh terganggu atau tergoyang
·
Biarkan baki
pembibitan itu selama satu minggu dan jangan
terganggu atau tergoyang oleh apapun.
·
Buka hasil
pembibitan setelah berumur satu minggu.
·
Masukkan
Nata de coco dalam gelas.
SKEMA PROSES PEMBUATAN NATA DE COCO
Cara Panen:
·
Nata yang
terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika
ada),lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan
air bersih selama 1 hari.
·
Pada hari
kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagi selama 1 hari.
·
Pada hari
ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuran sesuai selera) kemudian
direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang.
·
Nata yang
telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi dan ditambahkan dengan satu sendok makan
asam sitrat.
HASIL PANEN NATA DE COCO GAGAL HASIL PANEN NATA DE COCO BAIK
Cara Mengolah:
·
Bila diolah
sebagai campuran es buah, nata de coco ditambah dengan gula dan
sirup.
·
Bila tak
sempat mengolahnya, maka disimpan saja dalam lemari es.
2.3 Karakteristik Limbah Nata de coco
Karakterisitik
Limbah Cair Nata de coco
Limbah
cair dari nata mengandung bahan organik dan nutrien tinggi yang terdiri dari
air 90,72 %, protein 1,8%, lemak 1,2%, serat kasar 7,36%, dan abu 0,32 %.
Limbah cair dari nata yang paling berbahaya apabila dibuang secara langsung ke
lingkungan adalah whey yang merupakan hasil samping proses penggumpalan dan
kandungan bahan organiknya sangat tinggi .Dengan melihat komposisi limbah
tersebut, maka sistem anaerobik sangat tepat untuk mengolah limbah cair nata.
Pengolahan langsung dengan aerobik menghadapi banyak kendala seperti timbulnya
busa dan banyaknya bahan organik yang tidak terdegradasi.
Produk samping dari
pengolahan limbah yang kaya bahan organik secara anaerobik adalah munculnya
biogas akibat aktivitas mikrobia dalam reaktor pengolah limbah. Biogas adalah
gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik
oleh bakteribakteri anaerob. Kandungan biogas didominasi oleh CH4 (gas metana)
yang berpotensi besar sebagai sumber energi untuk memasak, pemanasan atau dikonversi
menjadi listrik.
Pengolahan limbah secara anaerobik dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai pengolah limbah dan sekaligus penghasil sumber energi berupa biogas sehingga diperlukan sosialisasi lebih lanjut tentang potensi tersebut dengan menggunakan reaktor yang efisien dan efektif serta mudah digunakan.
Karakteristik
Limbah Padat Nata de coco
KOMPONEN
|
% BOBOT BASAH
|
Kadar Air
|
97±1
|
Kadar Abu
|
0.14±0.05
|
Kadar Protein
|
0.040±0.014
|
Kadar Serat Kasar
|
1.4±0.1
|
Kadar Karbohidrat dan Lemak (by different)
|
2.7±0.9
|
Analisis kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan air di dalam nata de coco sebagai basis perbandingan antara total padatan
dan air. Baik hasil pengujian dan penelitian terlebih dahulu oleh Mayasti
(2009) menunjukkan bahwa nata de coco memiliki kandungan air yang sangat tinggi
dibandingkan dengan padatannya. Kadar air bahan yang digunakan lebih tinggi
dibandingkan dengan penelitian Mayasti (2009), sedangkan kadar serat pada bahan
lebih rendah, hal tersebut memperlihatkan perbedaan dari segi bahan yang digunakan, bahwa bahan
yang digunakan kandungannya tidak
sebaik nata de coco segar namun masih memiliki potensi
serat yang cukup sebagai pemanfaatan substrat gula.Kadar protein adalah banyaknya
protein yang terdapat dalam nata. Kadar protein ini menjadi basis penentuan
kadar nitrogen. Sedangkan kadar karbon
dapat
diketahui dari hasil pengurangan antara kadar air, kadar abu, dan kadar
nitrogen. Setelah diketahui kadar nitrogen dan kadar karbon maka dapat
diketahui rasio C/N
yang digunakan sebagai basis dalam penentuan jumlah nutrisi yang akan ditambahkan untuk memenuhi
kriteria rasio C/N produksi bioetanol.Karbohidrat terdiri dari kandungan pati,
gula, dan selulosa. Berdasarkan
hasil
penelitian dari Mayasti (2009) bahwa
nata de coco tidak
memiliki kandungan lemak. Dengan demikian hasil perhitungan by different untuk
karbohidrat dapat diindikasikan sebagai kandungan gula dan selulosa.
2.4 Permasalahan yang Ditimbulkan
Limbah Nata de coco
Pada proses produksi nata de coco,disamping
menghasilkan produk utama juga menghasilkan berbagai jenis limbah seperti
limbah cair,limbah padat,limbah gas serta kebisingan. Limbah cair berasal dari
air sisa perendaman nata de coco dan pencucian alat produksi nata de coco.
Limbah cair nata de coco bersifat asam, memiliki bau yang menyengat,memiliki
warna putih susu yang pekat, mengandung zat-zat yang dapat membahayakan
kesehatan manusia serta lingkungan hidup.Sedangkan limbah padat nata de coco
berasal dari sisa nata de coco yang tidak terpakai,sistem produksi yang
menghasilkan limbah mengandung bahan-bahan dapat menimbulkan efek kerusakan
pada lingkungan. Contohnya,limbah berupa cairan kental itu dibuang di
pekarangan warga. Akibatnya, pohon pisang ditanam menjadi mati.
2.5 Alternatif Pengolahan Limbah
·
Pengolahan
Limbah Cair
Air limbah atau air buangan
merupakan sisa air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun
tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta lingkungan hidup. Pengelolaan limbah
bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, yang dilakukan
dengan mengurangi jumlah dan kekuatan air limbah sebelum dibuang ke perairan.
Metode Pengelolaan Limbah Cair Memerlukan Beberapa Tahapan
:
1. Tahap Primer Proses pengolahan primer antara lain
meliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi BOD serta
memperoreh padatan kembali.
2. Tahap Sekunder Perlakuan limbah cair pada tahap
kedua ini dilakukan dengan bantuan mikroorganisme atau tanpa adanya oksigen
untuk mereduksi kandungan bahan organik dalam limbah cair.
3. Tahap
Tersier Tahap ini merupakan metode fisikokimia atau biologis dengan menggunakan
suatu bioreaktor, pengendapan, filtrasi atau khlorinasi. Metode ini hampir sama
dengan metode pemurnian air minum. Tujuan utama tahap ini adalah untuk
mereduksi polutan anorganik, seperti fosfat, nitrit dan nitrat dari efluen
tahap akhir. Tahap ini biasanya juga dilakukan dengan menggunakan radiasi
ultraviolet dan ozone.
Jenis Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara kimia, fisika, dan
biologi, atau gabungan dari ketiga sistem tersebut. Berdasarkan
tingkat pengolahan, sistem pengolahan limbah diklasifikasikan menjadi:
pengolahan pendahuluan, pengolahan primer, pengolahan sekunder, dan pengolahan
tersier sebagai berikut:
·
Pengolahan Pendahuluan (Pre Treatment)
Pengolahan pendahuluan bertujuan
untuk memisahkan material padat (seperti : plastik, sisa-sisa buangan
padat/sampah) mengendapkan dan menangkap kerikil, pasir (dengan diameter
tertentu) serta memisahkan material pengganggu terapung lainnya.
·
Pengolahan Pertama (Primary
Treatment)
Limbah cair setelah mengalami
proses pengendapan, dimana partikel-partikel zat padat tersuspensi yang
terkandung dalam limbah cair dengan bantuan gaya gravitasi mengendap di dasar
kolam. Pada proses ini diharapkan zat padat tersuspensi dapat mengalami proses
pengendapan yang sempurna. (Azamia, 2014). Sehingga diperlukan bahan kimia
yang direaksikan agar terjadi pengikatan senyawa pencemar baik dalam gumpalan
(koagulasi) atau pengapungan. Perlakuan primer berdasarkan pada unit proses
penyaringan, sedimentasi, atau pengendapan. Pengolahan primer bertujuan untuk
menghilangkan zat yang tercampur melalui pengendapan atau pengapungan.
Sedangkan penambahan bahan kimia digunakan agar senyawa-senyawa pencemar dalam limbah terikat
melalui reaksi kimia dan akan menghilangkan atau mengurangi bahan kimia
pencemar dalam air limbah
·
Pengolahan Sekunder (Secondary
Treatment)
Metode
pengolahan sekunder mencakup proses biologi utnuk mengurangi bahan-bahan
organik melalui mikroorganisme yang ada didalamnya, yaitu melakukan kontak
perlakuan limbah cair dengan mikroba agar terjadi biodegradasi senyawa organik
dalam limbah cair menjadi produk tanpa pencemar, seperti air, karbon dioksida,
dan lumpur .
·
. Pengolahan
Tersier (Tertiery Treatment)
Metode ini
digunakan pada pengolahan limbah dengan konsentrasi bahan pencemar tinggi atau
jenis parameter bervariasi dengan volume yang relative besar serta masih
terdapat bahan berbahaya yang terkandung dalam limbah dari pengolahan primer
dan sekunder. Salah satu cara yang sering digunakan adalah penambahan karbon
aktif, yang biasanya digunakan sebagai penyerap untuk mengurangi kekeruhan dari
suatu cairan karena memiliki luas permukaan yang cukup besar pada setiap
unitnya. Selain itu mempunyai rongga-rongga sehingga akan menyaring
partikel-partikel kecil yang masih terdapat di dalam limbah cair. Penggunaan
karbon diperuntukkan mengurangi kadar dari senyawa organik terlarut dalam
limbah cair
·
Pengolahan Limbah Padat
Industri kecil nata de
coco yang umumnya terdapat di daerah pemukinam menghasilkan limbah yang belum
dikelola dengan baik, sehingga menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui penanganan limbah padat nata de
coco oleh industri kecil nata de coco, untuk memanfaatkan limbah padat nata de
coco sebagai penghasil gas bio dan pupuk organik cair, untuk mengetahui
banyaknya gas bio yang diperoleh dari proses pencernaan anaerobik dari limbah
padat nata de coco, untuk mempelajari pengaruh proses pencernaan anerobik dari
limbah padat nata de coco terhadap kandungan unsur-unsur hara dan bakteri
coiform dalam limbah hasil pencernaan anaerobik, mengetahui banyaknya pemberian
pupuk organik cair hasil pencernaan anaerobik yang dapat meningkatkan produksi
tanaman selada, melakukan analisis finansial dari pemanfaatan limbah gas bio
sebagai pupuk organik cair, dan analsis kelayakan investasi pada pembuatan gas
bio dan budidaya tanaman selada organik.
·
Pengolahan air
limbah secara biologi aerobik lebih ekonomis dibanding dengan proses pengolahan
secara kimia untuk industri nata de coco. Pengolahan air limbah industri nata
de coco melalui berbagai tahapan operasional yaitu :
Ø Bak Kontrol (Penampung Air
Limbah) Air limbah yang berasal dari perendaman nata de coco dan pencucian
peralatan dialirkan melalui saluran air limbah menuju ke bak penampung air
limbah. Bak ini bertujuan untuk menampung sementara air limbah, homogenasi air
limbah. Air limbah dari bak penampung dipompa menuju Bak Screen.
Ø Bak Screen
merupakan suatu bak yang berfungsi untuk
pemisahan padatan yang terdapat dalam
air limbah. Air limbah setelah mengalami proses pemisahan padatan selanjutnya
dipompa menuju bak equalisasi.
Ø Bak Equalisasi Bak equalisasi
merupakan proses awal pengolahan air limbah, pada bak ini dapat diisi
mikroorganisme maupun tidak. Fungsi bak equalisasi adalah mengendalikan pH air
limbah, mengurangi fluktuasi debit air, sehingga bahan homogen secara merata
atau teratur diatur pengalirannya menuju proses selanjutnya.
Ø Bak Kontak Bak kontak ini
merupakan proses utama pengolahan air limbah industri nata de coco, pada bak
ini diisi mikroorganisme dan injeksi udara. Pada bak kontak
diinjeksikan udara yang akan mengakibatkan terjadinya penguraian bahan pencemar
menjadi bahan yang lebih sederhana dan tidak berbahaya. Gas yang dihasilkan biasanya terbuang langsung ke
lingkungan. Pada bak ini terjadi penurunan konsentrasi COD dan BOD kurang lebih
90-95%. Air limbah pada bak ini selanjutnya dialirkan menuju bak pemisah
mikroorganisme (pengendapan/clarifier).
Ø Bak Pemisah Mikroorganisme
(Pengendapan/Clarifier). Bak pemisahan mikroorganisme ini, akan mengendap dan dikeluarkan
dari dasar bak serta dialirkan menuju bak penampung (pemekat) mikroorganisme
yang selanjutnya akan dipompa (dialirkan) menuju bak stabilisasi. Sedangkan air
bersihnya akan keluar dari bagian atas bak, yang kemudian dialirkan menuju bak
karbon aktif selanjutnya air hasil pengolahan ini dapat dimanfaatkan untuk
pemeliharaan tanaman atau dibuang langsung ke sungai.
Ø Bak Penampung (Pemekat)
Mikroorganisme Bak penampung (pemekat) mikroorganisme ini merupakan tempat
penampung mikrooragnisme yang berasal dari bak pemisah mikroorganisme
(clarifier). Pada bak ini terjadi peningkatan konsentrasi mikroorganisme,
mikroorganisme pada bak ini sebagian besar hampir 90 % selanjutnya dialirkan
kembali menuju ke bak stabilisasi dan sisanya dapat dipergunakan untuk
memelihara ikan sebagai sumber makanan.
Ø Bak Stabilisasi Mikroorganisme
dalam bak stabilisasi ini, distabilkan dengan cara menginjeksikan udara kedalam
bak stabilisasi, mikroorganisme yang telah mengalami proses stabilisasi selanjutnya dialirkan kembali
ke bak kontak untuk proses utama pengolahan air limbah.
Proses ini berlangsung secara kontinyu 24 jam serta langsung mengalami proses
filtrasi.
BAB III
PENUTUP
·
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil paparan makalah ,dapat disimpulkan bahwa :
Konsep
produksi bersih sangat perlu untuk diperkenalkan kepada industri nata de coco untuk mengatasi masalah limbah.
Limbah industri nata de coco yang ditemukan di Kota Padang berupa kotoran hasil
penyaringan air kelapa, limbah cair, lapisan kulit nata de coco, nata yang
tidak terpakai (hasil panen yang gagal), sisa potongan nata de coco dan sisa
plastik pengemasan.Opsi produksi bersih yang dapat dilakukan untuk penanganan
limbah tersebut,yaitu pembuatan pupuk, pembuatan jelly drink dan pembuatan bak
penyaringan limbah cair. Pelaksanaan
opsi produksi bersih ini selain dapat mengatasi masalah limbah juga diharapkan
dapat meningkatan pendapatan industri karena adanya produk lain yang dapat
dihasilkan.Selain itu kita juga dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan
nata de coco dimana didalam proses pembuatan terdapat hasil panen yang gagal
dan hasil panen yang baik dan dapat mengidentifikasi karakterisitik limbah nata
de coco dimana didalam karakterisitik limbah tersebut terdapat limbah cair dan
limbah padat serta kita dapat memahami dan mengetahui alternatif pengolahan
limbah.
·
Saran
1. Bagi
Peneliti, penelitian ini dapat di gunakan sebagai kajian awal untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
2. Bagi
Tenaga Penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan
penyuluhan kepada masyarakat tentang apa itu Limbah dan Jenis-jenis limbah, karakterisitik
limbah nata de coco,permasalahan yang ditimbulkan dari limbah nata de
coco,serta bagaimana alternatif pengolahan dari limbah nata de coco.
3. Bagi
Masyarakat, penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membuat nata
de coco.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Anonim.
2007. Perbanyakan Bakteri Nata de Coco. http://mencholeo.files.wordpress.com/2008/01/11381132550_nata_coco.jpg
·
http://ichanlebong.blogspot.com/2013/05/makalah-nata-de-coco.html
·
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia_pangan/daya-tarik-nata-de-coco-produk-kaya-serat/
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical